Berawal dari hobi motong-motong dan nempelin stiker di motor dan
belajar ngedandanin motor saat masik kuliah di Solo, akhirnya membawa
lelaki pemilik nama Agus Wicaksono ini sebagai salah satu jagoan cutting
stiker dan modifikator.
Sebelum berpindah tempat di Tangerang, doi menimba ilmu di Solo. “Pas
waktu kuliah di UMS tahun 2002, itu adalah masa-masa ditempa menjadi
modifikator,” seru cowok berkacamata ini.
Selain melakukan kegiatan kuliah, doi juga menyalurkan hobinya di
bidang otomotif. Dan kebetulan karena sering kongkow bareng para
penunggang motor Ninja dan CBR Solo, akhirnya dia pun sering mendapat
order dari dari penunggang Ninja dan CBR. Nah, dari sinilah spesialisasi
menggarap Kawasaki Ninja terbentuk.
Ketrampilan di dunia cutting stiker memang sudah digelutinya sejak di
bangku SMP yang masih menggunakan teknik manual dengan desain tangan.
Tapi sekarang doi sudah pakai teknologi komputer. Agus sendiri pantang
pakai silet langsung ke bodi untuk menghindari kerusakan, makanya dia
selalu ngemal di luar pamasangan agar lebih rapi.
Harga yang dipatok cukup bersaing untuk setiap pengerjaan. “ Cutting
stiker ini malah lebih murah dari pada cat. Aku patok tergantung
kerumitan desain mulai dari 200 sampai 800 ribu,” jelas modifikator yang
dulunya freestyler ini.
Ciri khas dari cutting stiker pada tarikan pin striping selaras
aerodinamis bodi. Pertama coret-coret terlebih dahulu dikertas terus
masuk ke komputer melalui program Casmate Pro dan langsung terpotong
rapi melalui mesin plotter Graphter. Tinggal disusun rapi dan ditempel
deh di tangki bodi yang telah dibersihkan. Karena digarap sendiri, satu motor bisa diselesaikan dalam satu hari.
Selain dikenal sebagai spesialisasi cutting stiker Ninja 250, Agus
juga menggeluti fiber dan limbah moge. Untuk itu doi memperkerjakan 5
crew sekaligus. Desain fiber yang diaplikasikan mengacu pada desain
Kawasaki ZX6 atau R1 dan R6.
oowhh .. amazing sangat ,,,
ReplyDeleteai laik it ,,,
wwoohooo ..