Sunday, October 21, 2012

Spesialis Modif Ninja 250 dan Cutting Stiker


Berawal dari hobi motong-motong dan nempelin stiker di motor dan belajar ngedandanin motor saat masik kuliah di Solo, akhirnya membawa lelaki pemilik nama Agus Wicaksono ini sebagai salah satu jagoan cutting stiker dan modifikator.


Sebelum berpindah tempat di Tangerang, doi menimba ilmu di Solo. “Pas waktu kuliah di UMS tahun 2002, itu adalah masa-masa ditempa menjadi modifikator,” seru cowok berkacamata ini.

Selain melakukan kegiatan kuliah, doi juga menyalurkan hobinya di bidang otomotif. Dan kebetulan karena sering kongkow bareng para penunggang motor Ninja dan CBR Solo, akhirnya dia pun sering mendapat order dari dari penunggang Ninja dan CBR. Nah, dari sinilah spesialisasi menggarap Kawasaki Ninja terbentuk.

Ketrampilan di dunia cutting stiker memang sudah digelutinya sejak di bangku SMP yang masih menggunakan teknik manual dengan desain tangan. Tapi sekarang doi sudah pakai teknologi komputer. Agus sendiri pantang pakai silet langsung ke bodi untuk menghindari kerusakan, makanya dia selalu ngemal di luar pamasangan agar lebih rapi.

Harga yang dipatok cukup bersaing untuk setiap pengerjaan. “ Cutting stiker ini malah lebih murah dari pada cat. Aku patok tergantung kerumitan desain mulai dari 200 sampai 800 ribu,” jelas modifikator yang dulunya freestyler ini.

Ciri khas dari cutting stiker pada tarikan pin striping selaras aerodinamis bodi. Pertama coret-coret terlebih dahulu dikertas terus masuk ke komputer melalui program Casmate Pro dan langsung terpotong rapi melalui mesin plotter Graphter. Tinggal disusun rapi dan ditempel deh di tangki bodi yang telah dibersihkan. Karena digarap sendiri, satu motor bisa diselesaikan dalam satu hari.

Selain dikenal sebagai spesialisasi cutting stiker Ninja 250, Agus juga menggeluti fiber dan limbah moge. Untuk itu doi memperkerjakan 5 crew sekaligus. Desain fiber yang diaplikasikan mengacu pada desain Kawasaki ZX6 atau R1 dan R6.



1 comment: