Setiap orang memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan lainnya. Berbagai macam karakter pada manusia di dunia ini tentunya memiliki keunikan tersendiri. Salah satu karakter yang mungkin sering atau pernah kita jumpai adalah perfeksionis. Perfeksionis merupakan sikap yang mengharapkan kesempurnaan dalam segala hal, baik itu yang ada pada diri pribadinya atau pada sesuatu yang ada di lingkungannya.
Seseorang yang perfeksionis akan bangga pada apa yang dimilikinya dan akan sangat menjaga apa yang dia punya. Dia akan mencermati dengan detail, fokus, dan akan berusaha keras membuat pekerjaannya lebih baik. Jika pekerjaannya tidak selesai dengan benar, maka ia menganggap dirinya telah gagal. Apa yang orang perfeksionis lakukan haruslah sempurna, karena dengan kesempurnaan yang ia maksud maka ia baru merasa berhak mendapatkan pengakuan. Perhatian orang yang perfeksionis akan selalu tertuju pada kesalahan dan kelemahan, terkadang dia merasa tidak puas atas keberhasilannya sendiri dan biasanya dia jarang bahagia dan cenderung jatuh karena sikapnya sendiri. Pada kenyataanya, perfeksionis memiliki dampak positif dan negatif.
Manfaat menjadi seorang yang perfeksionis yaitu: Memiliki Standar Pribadi yang Tinggi
Seseorang yang perfeksionis akan menetapkan standar pribadi yang tinggi untuk dirinya sendiri. Dia tidak akan merasa puas dengan melakukan sesuatu hal yang menurutnya biasa-biasa saja atau dia tidak merasa puas dengan hanya memenuhi pedoman minimum. Dia akan melakukan pekerjaan sebanyak yang dia perlukan untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Dengan standar pribadi yang tinggi, maka orang perfeksionis akan mudah untuk memenuhi harapan orang lain dan jauh lebih mudah memenuhi standar orang lain. Memiliki standar yang rendah akan membuatnya harus selalu memaksakan diri untuk memenuhi apa yang orang lain harapkan darinya.
Proses Kerja yang Efisien
Kehidupan pribadi orang yang perfeksionis sangat teratur. Hal ini ia tempatkan juga dalam kehidupan dunia kerja. Dalam beberapa kasus, pekerjaan orang yang perfeksionis lebih efisien dibanding non-perfeksionis karena dia memiliki proses dan pola yang terorganisir untuk menangani suatu pekerjaan dengan caranya sendiri, sehingga di hari kerjanya tidak ada usaha dan waktu yang terbuang percuma.
Kualitas Kerja yang Tinggi
Orang yang perfeksionis akan menghabiskan banyak waktu untuk memastikan karyanya sempurna, bahkan memiliki kualitas yang hebat. Dia akan membangun reputasi sebagai yang terbaik pada apa yang dilakukannya, karena ia membutuhkan waktu dan kesabaran untuk memastikan bahwa setiap detail adalah kepuasannya. Menghasilkan sesuatu yang berkualitas akan sangat menguntungkan baginya, karena dia akan terlihat menonjol dari orang-orang di sekitarnya sehingga peluang untuk lebih maju menjadi lebih terbuka untuknya.
- Tidak Mengabaikan Sesuatu yang Kecil
Bagi orang yang perfeksionis, hal sekecil apa pun tidak boleh diabaikan. Dia akan membuat hal kecil tersebut menjadi sesuatu yang berharga meskipun hanya sebagai pelengkap atau dia akan membuangnya sekalian jika merasa hal kecil itu akan menghasilkan sesuatu yang tidak sesuai harapan. Intinya dia tidak akan mengabaikan sesuatu yang sekiranya akan mendukung keberhasilannya.
- Teliti Terhadap Hasil Karyanya
Menginginkan hasil yang sempurna membuat seorang perfeksionis akan selalu memeriksa segala sesuatu dengan rinci dan mengujinya sesuai dengan rancangan yang dibuat. Hal ini ia lakukan untuk memastikan semuanya terlihat dan berfungsi dengan sempurna. Dengan begitu, kemungkinan orang lain untuk tidak melihat hasil karyanya sangatlah kecil.
Selain mendapatkan beberapa manfaat, menjadi perfeksionis juga memiliki kerugian, di antaranya:
- Bekerja Lebih Banyak
Untuk mencapai hasil yang sempurna, seorang yang perfeksionis akan selalu bekerja melampaui pekerjaan orang-orang pada umumnya. Sehingga dia banyak menghabiskan waktu untuk mencapai sesuatu yang dianggapnya berkualitas. Terkadang hal ini membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif.
- Membuat Sesuatu yang Tidak Perlu
Kesempurnaan tidak selalu penting bagi sebagian orang, tapi untuk seorang perfeksionis kesempurnaan adalah segalanya. Sehingga dalam beberapa aspek pekerjaan dia akan menuntut untuk selalu sempurna. Misalnya seorang desainer akan terpaku dalam membuat sebuah rangka gambar tertentu yang padahal klien atau tim pengembang tidak akan menyadari atau bahkan tidak terlalu peduli dan tidak memerlukan hal itu.
- Lebih Mudah Frustasi dan Depresi
Menjadi seorang yang perfeksionis terkadang dapat membuat frustasi dan depresi. Hal ini bisa terjadi ketika dia mengerjakan sesuatu dengan sangat bekerja keras bahkan menghabiskan waktu daripada biasanya, namun hasil pekerjaannya tidak memenuhi harapan yang diinginkan orang lain. Ketika dia tidak bisa mencapai tujuan yang optimal, kemungkinan dia akan berhadapan dengan rasa frustasi dan depresi.
- Produktivitas yang Lebih Rendah
Dalam kasus ekstrim, seorang yang perfeksionis bisa begitu sibuk dengan rincian pekerjaan yang mereka anggap bisa menghasilkan sesuatu yang sempurna. Dia bisa menghabiskan waktu yang cukup lama dan fokus pada satu aspek tertentu, sehingga ia melupakan aspek lain yang seharusnya ia kerjakan. Ia dapat mengerjakan satu pekerjaan secara fokus untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas, namun terkadang ia lupa banyak pekerjaan lainnya yang terbengkalai.
Itulah beberapa manfaat dan kerugian menjadi seorang perfeksionis. Di satu sisi memang sangat menguntungkan, namun di sisi lain menjadi perfeksionis ternyata hanya akan menyakiti diri sendiri. Tidak ada yang salah menjadi seseorang yang perfeksionis, namun banyak hal yang harus dipikirkan. Orang perfeksionis biasanya cenderung lebih mudah stres, tegang, tertekan, sedih, merasa tidak puas, dan kecewa jika di dalam hidupnya tidak berjalan sempurna sebagaimana mestinya. Pada tingkat yang lebih parah adalah akan mengarah pada rusaknya berbagai hubungan dalam kehidupan karena selalu menganggap semua salah, sehingga timbul rasa frustasi, depresi bahkan bunuh diri. Tidak semua hal di dunia ini menuntut kesempurnaan, jadi bagi Kamu yang termasuk seorang perfeksionis berusahalah untuk menjadi lebih santai dan belajar menerima apa adanya tanpa mengenyampingkan usaha.
No comments:
Post a Comment