Pengantar
Mungkin banyak orang sepakat bahwa punya penghasilan tetap lebih memberikan ketenangan hidup. Hal itu tidak bisa dipungkiri, sebab dengan mempunyai penghasilan tetap seseorang bisa lebih mudah membuat rencana aktifitas pribadi dan keluarga. Mulai dari urusan mau menikah, menyekolahkan anak, mendirikan rumah atau bahkan merencanakan membuka usaha untuk tambahan penghasilan. Persoaalan bisa timbul apabila penghasilan yang tetap tersebut nilai penghasilan selalu tetap tidak bisa mencukupi kebutuhan paling mendasar. Atau mungkin persoalan juga bisa datang tiba-tiba seseorang di PHK atau memasuki purnatugas. Kalau yang terjadi demikian, kiranya bisa dipertimbangkan selain istilah ’penghasilan tetap’ ada yang lebih penting yaitu ’Tetap Berpenghasilan (TB)’.
Tetap berpenghasilan berarti selalu punya penghasilan akan tetapi nilainya tidak tetap. Bagi orang yang sudah mapan dengan penghasilan tetap istilah TB ini bisa jadi mengkhawatirkan karena penghasilannya tidak tetap berarti berpeluang Jika ingin mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan konsumen, telitilah. Mereka tampak menginginkan sesuatu, padahal sesungguhnya sesuatu yang lain. Atau mereka mubngkin salah tafsir superior kebutuhannya. Anda mungkin tidak tahu, bahkan konsumen sendiri tidak menyadarinya. Ada beberapa bentuk perkiraan kebutuhan lebih dari konsumen yang beujung pada kepuasan pelanggan.
penghasilan kurang. Akan tetapi bagi orang yang berpenghasilan tetapnya sedikit, pasti bosan dengan hidup yang tidak bervariasi, hidup kekurangan melulu, maka selanjutnya berpikir : ”Bagaimana mendapatkan tambahan penghasilan, penghasilan yang tidak tetap, tetapi tetap berpenghasilan?”. Yang demikian ini mungkin inilah yang lebih unik dari mencari penghasilan.
Menjadi pengusaha bisa jadi sebuah pilihan dari orang yang punya minat dan bakat atau mungkin keadaan yang memaksa. Menjadi pengusaha berarti mempekerjakan diri sendiri, sehingga tak perlu kuatir masalah terbatasnya lapangan kerja dan ancaman PHK dari perusahaan. Tidak hanya itu menjadi pengusaha juga menawarkan kesempatan menjadi kaya dan sukses dengan lebih cepat.
Apapun motivasinya tekad harus bulat, perencanaan harus matang, komitmen harus dipelihara dan kesiapan segala konsekuensi harus dihadapi. Buku-buku motivasi berusaha cukup membantu memberikan semangat bagi pengusaha pemula. Persoalan kemudian timbul yaitu : ”Bagaimana merencanakan, mengoperasikan dan memulai usaha”?
Banyak diantara mereka mundur pelan-pelan, mundur sebelum merencanakan, mundur ketika hampir memulai dan akhirnya batal jadi pengusaha.
Kalau sudah demikian maka berarti mundur dan kembali pada kondisi semula ditambah kehilangan percaya diri. Hal ini harus cepat-cepat disikapi sejak awal sebab opsesi diri, tuntutan keluarga bahkan bangsa sedang menunggu suatu perubahan hidup dari keterpurukan ekonomi. Kata kuncinya untuk mengawali masalah ini adalah segala sesuatu penyelesaian masalah harus dengan ’teori’.
Mendengarkan, mengantisipasi kebutuhan pelanggan, menyediakan pemecahan yang lebih memuaskan pelanggan, dan menyenagkan pelanggan, menuntut pembelajaran yang terus menerus untuk menjadi pengusaha yang tangguh dan mampu beradaptasi dengan perubahan.
No comments:
Post a Comment