Thursday, April 18, 2013

Pokok-pokok Produk Inovasi


Untuk menjadi kreatif, Anda tidak perlu memiliki IQ atau kecerdasan yang tinggi. Banyak orang yang memiliki IQ tinggi tetapi  tidak dapat melakukan apa-apa untuk membuat hidupnya lebih baik.
 
Perkembangan bisnis yang sangat pesat, menimbulkan persaingan pasar yang cukup ketat. Setiap harinya muncul pelaku bisnis yang mengenalkan produknya dengan kreativitas dan inovasi baru, sehingga persaingan pasar pun tidak bisa dihindarkan lagi. Jika para pelaku usaha tidak berusaha menjadi diri yang kreatif dan inovatif, usahanya hanya akan tergerus persaingan pasar.
Kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnis , menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis untuk memenangkan persaingan pasar. Dengan menciptakan produk baru yang berbeda dengan produk lainnya, bisnis Anda memiliki nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya. Oleh karena itu, adanya kreativitas dan inovasi sangatlah penting. Oleh karena itu penting untuk mendorong kreativitas dan menjadi benar – benar inovatif. Sebelum mengetahui cara memunculkan kreativitas dan inovasi bisnis, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai Pokok-pokok Produk Inovasi

Inti dari inovasi adalah mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Mengubah sesuatu yang tadinya tidak atau urang bernilai menjadi lebih bernila. Jadi sebuah karya disebut inovatif bila ada nilai tambah yang dihasilkan dari karya tersebut. Nilai tambah tersebut bisa berupa peningkatan kualitas, peningkatan harga, dan peningkatan efisiensi.
 
Sebuah karya tidak bisa disebut inovatif bila tidak ada nilai tambah yang dihasilkan. Misalnya kita mampu menyusun kartu domino hingga menyerupai gedung bertingkat. Pertanyaannya adalah apakah karya itu memberikan nilai tambah? Tentu tidak karena karya tadi cuma bisa dikagumi tetapi tidak bisa dijual. Yang kita lakukan tadi bukan merupakan sebuah inovasi tetapi hanya sebatas kreativitas semata. Di lain waktu kita memodifikasi sebuah kursi yang bisa menjadi sebuah meja. Apakah ini sebuah inovasi? Tentu tidak. Kenapa? Karena kursi semacam itu sudah banyak di pasaran. Misalnya sebuah kursi yang digunakan untuk kita kuliah. Jadi karya kita tidak bisa disebut inovatif karena orang lain sudah lebih dulu membuatnya.
Pembuatan karya inovatif juga harus mempertmbangkan nilai tambah. Misalnya suatu waktu kita mencoba membuat topi berbahan baku plastik. Apakah ini sebuah inovasi? Dari segi bahan baku iya, tapi dari segi nilai tambah belum tentu. Kebanyakan orang mungkin lebih suka memakai topi dari kain yang mampu menyerap keringat daripada memakai topi buataun kita . Topi plastik juga tidak nyaman untuk dpakai. Selain itu tentu harganya juga lebih mahal ketimbang topi kain yang biasa dijual dipasaran. Karena tidak ada nilai tabah dari inovasi yang kita buat, maka karya kita tidak bisa menembus pasar. Lain lagi kalau kita membuat topi yang bisa berubah bentuknya menjadi sebuah payung. Tentu ini inovatif karena ada nilai tambahnya yaitu dari segi fungsi.
Jadi kesimpulannya sebuah karya inovatif yang baik menurut Yoris Sebastian pakar dan master di bidang kreatif Indonesia di dalam bukunya harus mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Original
    Sebuah karya inovatif harus original dan belum pernah dibuat oleh orang lain. Oleh karenanya para inovator harus benar-benar melakukan pengecekan sehingga karya yang mereka buat tidak dianggap copycat dan melanggar hak cipta orang lain.
2. Relevan
    Sebuah karya inovatif harus mempertimbangkan relevansi dengan kebutuhan masyarakat. Kalau kita membuat karya yang tidak dibutuhkan masyarakat, maka karya kita tidak akan memberikan manfaat.
3. Marketable
    Sebuah karya inovatif harus disesuaikan denga kebutuhan pasar. Karya harus bisa dijual. Bila karya yang kita hasilkan tidak bisa dijual atau dikembangkan secara komersil, maka tidak ada nilai tambah yang didapat.
4. User Friendly
   Karya kita harus praktis dan mudah digunakan. Karya yang terlalu rumit dan tidak bisa diimplementasikan atau menyebabkan orang lain tidak berminat dan memilih produk lain.
    
5. Efisien
    Sebuah karya dikatakan efisien bila mampu mereduksi biaya sehingga menghasilkan karya dengan biaya lebih murah. Meskipun karya kita luar biasa, tetapi bila dari segi biaya produksinya terlalu mahal dibanding barang atau jasa yang ada, maka karya kita tidak bisa dipasarkan.
6. Kompetitif
    Karya inovatif harus lebih kompetitif dibandingkan dengan karya yang sudah ada. Upayakan biaya produksinya lebih murah, fungsinya lebih baik, dan desainnya lebih menarik.
7. Up to date
    Karya inovatif sebaiknya up to date dan tidak ketinggalan zaman. Sesuaikan karya dengan trend yang ada di masyarakat.
8. Available
    Sebuah karya inovatif disarankan menggunakan sumber daya yang ada disekitar kita. Terutama dari segi ketersediaan bahan baku. Bila bahan baku tersedia banyak dan teknologinya tidak terlalu rumit, maka karya inovatif bisa diproduksi secara massal.
9. Sustainable
    Karya inovatif harus memiliki fungsi jangka panjang. Bukan kegunaan sesaar. Dengan begitu, karya kita harus bisa terus dikembangkan sesuai perkembangan zaman.
10. Ramah Lingkungan
     Dalam menghasilkan karya, upayakan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan mampu didaur ulang. Hindari penggunaan bahan berbahaya sebab pasar tidak akan menerima produk kita bila mengandung unsur destruktif yang berbahaya baik kesehatan maupun lingkungan.

No comments:

Post a Comment