Thursday, January 6, 2011

Pentingnya Kesan Pertama Untuk Network


Suatu hari seorang sekretaris mengajukan surat berhenti dari pekerjaannya. Pada saat exit interview, ia ditanya manager SDM,“Mengapa Anda berhenti? Apakah mendapatkan penawaran yang lebih baik di tempat lain?“ “Tidak Pak“, jawab sang sekretaris. “Lalu kenapa?” desak sang manager SDM, “ceritakan saja, siapa tahu ada solusi yang lebih baik daripada berhenti.” Sang sekretaris diam sejenak, kemudian matanya mulai memerah, sambil mengembang air mata, ia seperti memandang jauh mengingat sesuatu. “Saya tidak tahan lagi, Pak..”katanya sambil terisak, sesaat kemudian meluncurlah ceritanya betapa hatinya terluka atas kata-kata atasannya selama ini. Yang menakjubkan, ia bahkan ingat bahwa di hari pertama kerjanya 1 tahun yang lalu, atasannya sudah melukai hatinya dengan kata-kata yang ia ingat persis sampai hari ini. Dan kemarin, ia kembali terluka dengan kata-kata atasannya sehingga ia mengambil keputusan untuk berhenti. Ketika hal ini disampaikan oleh sang manager SDM, sang atasan terbengong-bengong, ia tidak sadar bahwa kata-katanya selama ini menyakitkan hati sekretarisnya, bahkan kata-katanya di hari pertama yang ia sendiri sudah lupa bisa diingat persis oleh sekretarisnya.

Pernahkan Anda mengalami hal tersebut? Banyak orang yang mengalami hal seperti yang dialami sang sekretaris –sakit hati yang bertumpuk pada seseorang, dan banyak pula yang mengalami hal seperti sang atasan yang dengan tidak sadar menyakiti hati orang lain. Bagaimana hal ini supaya tidak terjadi?

Pernahkan anda merasa senang sekali bertemu dengan seseorang yang sudah lama sekali tidak bertemu? Atau sebaliknya, pernahkah anda merasa sebal bertemu dengan seseorang yang pernah anda kenal walaupun telah lama tidak bertemu?

Dalam dua situasi yang berbeda tersebut hasilnya sudah bisa ditebak. Jika anda bertemu dengan orang yang menurut anda menyenangkan, pasti pertemuan akan menjadi sangat menyenangkan. Dan jika anda bertemu dengan orang yang menurut anda menyebalkan, tentu pertemuan menjadi tidak menyenangkan, dan anda pun akan berusaha mengakhiri.





Rekening Bank Emosi
Dalam interaksi antar manusia, setiap individu memiliki kesan atau penilaian tentang orang lain yang tercatat dalam ingatannya. Jika kesan atau penilaiannya terhadap seseorang menyenangkan, maka catatannya tentang orang tersebut positif. Sebaliknya jika kesan atau penilaiannya tentang seseorang banyak tidak menyenangkan, maka catatan tentang orang tersebut akan negatif. Catatan dalam ingatan seseorang tentang orang lain ini bisa berubah-ubah, tergantung bagaimana mereka berinteraksi dari waktu ke waktu.

Catatan dalam ingatan seseorang tentang orang lain inilah yang oleh Stephen Covey dalam bukunya yang terkenal "7 Habits of Highly Effective People" disebut sebagai Rekening Bank Emosi (RBE).

Disebut sebagai Rekening Bank Emosi (RBE) karena cara kerjanya mirip-mirip dengan Rekening Bank (RB) yang kita kenal. Keduanya mengenal kegiatan "Setoran" dan "Tarikan".

Dalam RB, jika kita melakukan setoran sejumlah uang, maka saldo rekening kita bertambah. Sedangkan jika kita menarik uang, maka saldo rekening kita akan berkurang.

Rekening Tabungan atau Rekening Pinjaman?
Sadarkah Anda, bahwa pada saat kita pertama kali bertemu dengan seseorang, secara otomatis kita membuka suatu ‘rekening bank emosi’ (RBE) untuk orang tersebut di dalam pikiran kita. Apabila orang tersebut menyenangkan Anda, maka di rekening yang Anda buka untuk dia, akan terisi nilai saldo positif.  Di lain kesempatan Anda bertemu dengan orang tersebut, secara tidak sadar Anda ‘melihat’ rekening orang tersebut, dan akan merasa senang bertemu dengan orang yang punya rekening saldo positif tersebut. Kalau sebelumnya orang tersebut menghubungi Anda untuk janji bertemu, Anda akan dengan senang hati dan bersemangat berusaha menemuinya. Sebaliknya apabila saat pertama kali bertemu orang tersebut membuat Anda sebal, maka orang tersebut mengisi rekeningnya dengan nilai saldo negatif di pikiran Anda. Maka pada saat lain Anda bertemu dengan orang tersebut, secara tidak sadar Anda berusaha menghindar. Anda juga otomatis berusaha sedapat mungkin tidak membuat janji bertemu dengannya. Mirip seperti rekening bank sesungguhnya, transaksi pertama seseorang menentukan apakah rekening tersebut tercatat sebagai rekening tabungan (saldo positif) atau rekening pinjaman (saldo negatif). Walaupun rekening tabungan bisa nantinya berubah menjadi rekening pinjaman, atau sebaliknya, tetapi seringkali yang teringat adalah status pertama rekening dibuka. Jadi kesan pada pertemuan pertama bisa menjadi kesan yang selalu teringat. Berusahalah membuat rekening saldo positif pada pertemuan pertama dengan menyenangkan hati orang tersebut.

Pengisian Saldo Selanjutnya
Interaksi orang tersebut dengan Anda selanjutnya juga bisa menambah saldo positif atau saldo negatif orang tersebut di RBE Anda. Seorang yang awalnya menyenangkan (saldo positif), tetapi pada pertemuan selanjutnya membuat Anda sebal, akan menambahkan saldo negatif di RBE Anda. Apabila kelakuannya pada pertemuan kedua tersebut sedemikian mengesalkan Anda, maka saldo awal positif yang ia punyai bisa langsung menjadi saldo negatif. Tetapi apabila kelakuannya tidak begitu mengesalkan, dan pada pertemuan pertama ia cukup membuat Anda senang, mungkin saldo akhirnya masih tetap positif tetapi berkurang dari saldo awalnya.
Masalahnya, seseorang yang pertama kali membuka saldo negatif di RBE orang lain, mungkin tidak mempunyai kesempatan menambah saldo positif, karena biasanya orang lain menjadi menghindar untuk berinteraksi selanjutnya dengannya.
Makin banyak interaksi yang dilakukan, maka makin banyak transaksi yang tercatat secara tidak sadar di RBE orang lain terhadapnya. Tidak ada orang yang selalu menyenangkan tanpa cacat, tetapi yang perlu kita usahakan adalah kita selalu mempunyai saldo akhir positif di RBE orang lain.

Saldo Negatif Lebih Menyolok
Apabila kita melihat account statement dari bank, kita bisa melihat bahwa transaksi negatif akan dibuat sedemikian rupa lebih mencolok, baik dengan tinta merah pada jaman dahulu, atau diberi tanda kurung, diberi tanda negatif, atau dipertebal. Demikian pula RBE, secara tidak sadar saldo negatif lebih berkesan. Tidak heran apabila sepasang suami istri yang sudah berumah tangga 10 tahun akan bisa menyebutkan hal yang tidak menyenangkan yang dilakukan pasangannya 10 kali lebih banyak daripada hal yang menyenangkan. Demikian pula ada pepatah yang mengatakan,”Hujan sehari menghapuskan panas setahun.” Karena itu, maka kita harus sadar bahwa kita harus jauh lebih banyak menyetor saldo positif pada RBE orang lain untuk mengimbangi saldo negatif yang mungkin sesekali tidak terhindari kita lakukan.

Bunga (Interest) Terbalik
Rekening di bank akan memberikan bunga pada tabungan kita dan membebankan bunga pada pinjaman kita. Itu berarti saldo positif kita akan bertambah positif sesuai dengan pertambahan waktu, dan sebaliknya saldo negatif akan bertambah negatif. Tetapi dalam rekening bank emosi, bunga yang terjadi adalah terbalik. Seiring dengan bertambahnya waktu, saldo positif kita akan berkurang positifnya dan saldo negatif juga akan berkurang negatifnya, sehingga mendekati saldo akhir netral atau nol. Ini berarti bahwa walaupun kita sudah mempunyai saldo positif di RBE orang lain, kita harus tetap mengisi rekening kita dengan saldo positif secara berkala, agar saldo akhirnya tetap positif. Di lain pihak, apabila kita mempunyai saldo negatif di RBE orang lain dan tidak ada interaksi berikutnya, setelah beberapa lama orang tersebut akan melupakannya. Ini berarti apabila kita mencurigai bahwa saldo negatif kita yang membuat seseorang menghindari kita, berhentilah menghubunginya untuk beberapa lama, kemudian temuilah dia seperti Anda baru bertemu pertama kali, jangan mengungkit-ungkit pertemuan yang lalu. Berita baiknya adalah, apapun kesalahan Anda, waktu akan memaafkannya, Anda masih punya kesempatan memperbaiki kesalahan Anda. Ingat pepatah yang menyebutkan,”Time will heal.”

Pengaruh Lingkungan
RBE dapat pula diisi oleh orang lain, selain Anda sendiri. Bayangkan apabila si A yang Anda kenal baik bercerita pengalaman buruknya dengan si B yang juga Anda kenal, tentu sedikit banyak penilaian Anda terhadap si B akan terpengaruh, demikian pula bila si A bercerita hal positif tentang si C, maka Anda akan ikut menambah RBE positif si C di diri Anda.
Implikasinya adalah, apabila Anda berusaha menanamkan RBE positif pada semua orang, bukan hanya pada segelintir orang, maka hasil yang didapat akan lebih maksimal, karena orang-orang tersebut akan bertukar informasi yang makin menambah RBE positif Anda di mereka.

Tip Meningkatkan RBE
Karena RBE menjadi dasar keberhasilan interaksi antar individu, maka perlu usaha sungguh-sungguh untuk selalu berusaha meningkatkan saldo dalam RBE kita dibenak semua pihak yang berhubungan dengan kita. Semakin berkualitas dan semakin produktif hasil yang kita peroleh dalam setiap hubungan dengan orang lain, akan semakin meningkatkan kualitas kehidupan pribadi kita. Berikut ini beberapa cara praktis untuk selalu meningktakn saldo RBE kita:
  1. Niatkan dan usahakan berbuat baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Karena kita tidak tahu persis apakah perbuatan baik kita akan dinilai baik atau seberapa baik oleh orang lain. Jadi kalau kita selalu berbuat baik untuk orang lain, kita yakin saja pasti akan mendapatkan balasan kebaikan juga.
  2. Perhitungkan dengan teliti perbuatan apa yang sekiranya akan dinilai baik oleh orang lain. Perhitungkan kebutuhan orang lain dan usahakan untuk memenuhinya. Kalau orang suka masakan Padang, belum makan siang, kemudian anda mengajaknya makan siang di RM Padang terkenal, maka anda dapat berharap dia akan sangat berterima kasih kepada anda. Perbuatan anda menjadi setoran di benak orang yang anda ajak makan siang.
  3. Jangan berpamrih. Jika melakukan perbuatan baik pada seseorang janganlah berpamrih, karena orang lain akan menilai anda tidak tulus. Jika anda tiba-tiba menjadi rajin dan sangat baik pada atasan, tetapi anda hanya sekedar akan mengajukan pinjaman, maka perbuatan baik anda tidak akan menambah RBE anda, bisa jadi malahan akan menguranginya.
  4. Lakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Semakin banyak orang memiliki RBE yang positif terhadap kita, semakin banyak orang yang percaya kepada kita, tentu kita akan semakin nyaman menjalani kehidupan ini . Ujung-ujungnya kita menjadi semakin produktif karena kita semakin mudah mendapatkan dukungan dan bekerjasama dengan orang lain.
Penutup
Rekening Bank Emosi dapat menjadi pondasi bagi kita untuk meraih hidup dan hasil kerja yang produktif serta berkualitas. Masa sekarang adalah masa ‘networking’, di mana orang dengan network yang luas akan jauh lebih mudah berhasil dibandingkan dengan orang yang networknya terbatas. Network tentunya adalah orang-orang yang mau mendukung dan bekerjasama dengan Anda untuk kesuksesan Anda, orang-orang yang memiliki RBE positif tentang Anda. Karena itu mari kita terapkan prinsip-prinsip RBE (Rekening Bank Emosi) agar Anda dapat membina network Anda dengan baik, dan dengan demikian sukses Anda akan lebih cepat dan lebih besar, dalam dunia bisnis maupun pribadi.
 

No comments:

Post a Comment